Bukan hal baru bila kita
bertengkar,
Bukan hal baru pula bila
kita berpisah lalu kemudian bersama
Tapi kali ini, kita sudah
sampai pada masanya. Mungkin kita lelah, mungkin juga kita jenuh.
Kita butuh beristirahat,
kita butuh sendiri, tapi seharusnya tidak dengan cara seperti ini..
Waktu itu kita sama-sama
emosi, kehilangan kendali diri. Kita terlupa…
Mengatakan hal-hal yang
seharusnya tidak pernah kita katakan. Melakukan hal yang seharusnya tidak kita
lakukan. Dan akhirnya, yang kita temukan adalah luka. Rasa sakit, kekecewaan,
dan kehampaan tak berujung.
Kita bertanya, kenapa kita
bisa terlena dalam emosi yang mengikis cinta jadi keangkuhan diri. Merubah
kehangatan jadi lorong dingin sepi. Kita sendiri…..
Kita menangis disudut yang
berbeda. Aku dengan kesakitan dan kekecewaanq, dan kamu dengan luka dan
penyesalanmu. Ya, kita menangis, meratapi diri yang telah jatuh dan tak mampu
berdiri.
Mungkin benar, waktu bisa
menyembuhkan semua luka. Hari-hari yang
kita habiskan dalam kesendirian, membuat kita lelah dan akhirnya mulai membuka
mata. Kita mulai berdiri, meski luka dan sakitnya belum sirna. Kita berusaha
menyempurnakan apa yang telah hilang, dengan cara kita sendiri.
Tapi cinta itupun masih
ada, tak pernah hilang atau berkurang. Kita biarkan dia disana, ditempatnya,
sembari berharap bahwa kita akan kembali ketempat dimana kita mulai merajut
mimpi, bersama lagi…..
0 komentar:
Posting Komentar