Rabu, 06 Maret 2013

Solusi Sederhana....

Terlalu banyak berpikir.....
Terlalu banyak menggunakan teori sana sini.....
Tak punya pedoman pasti....

Mbulet... Ruwet....
Aku pikir masalahku begitu banyak, sampai-sampai gak ketemu mana ujungnya. Ya, karena aku terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sesungguhnya aku sendiri gak tahu benar atau salahnya. Selalu berpikir bahwa aku harus bisa membuat orang lain nyaman dan tak menyakiti siapapun. Aku lupa..... Aku lupa bahwa aku tidak bisa menjaga banyak hati orang sekaligus. Akan ada yang tersakiti, kecewa, dan marah atas keputusan dan apa yang ku lakukan nantinya. Aku tak bisa, tak bisa lagi, karena baru aku sadari bahwa apa yang aku lakukan pada akhirnya hanya akan menyakitiku dan orang-orang sekitarku lebih dan lebih lagi.

Awalnya ku pikir, masalahku ada pada bagaimana aku bisa menyelesaikan masalah tanpa tangis, tanpa terluka, dengan hati dan sedikit logika. Aku coba mencari jalan keluar. Aku berbagi, menunggu saran dan nasehat yang benar-benar benar menurutku, paling tidak untuk meminimalisir rasa sakit yang harus aku rasakan dan mereka rasakan. Tapi aku tetap tersesat.....

Sampai suatu hari aku ceritakan semua. Aku tak tahu apakah dia akan mengerti, karna bagiku dia mungkin orang terakhir yang akan kujadikan tempatku mengadu.Tapi, dia memberiku sudut pandang baru. Tidak, dia tidak memberiku solusi, dia hanya memberitahuku tentang sesuatu yang harusnya kumiliki untuk menyelesaikan semua masalah tak berujungku itu. Sederhana saja, tidak menghujat, tidak menggurui, meski kadang kata-katanya begitu keras.

Sederhana.....
Sederhana saja.....
Sesuatu yang aku lupakan selama ini....
Sesuatu yang begitu peting....
Sesuatu seperti sebuah pedoman hidup...
Sebuah PRINSIP......
dan KRITERIA-ku sendiri.....

0 komentar:

Posting Komentar